News Update
- Bali Mau Dibuka, Sandiaga Tampung Usulan Pelaku Wisata
- Potret Jembatan Kaca Tak Biasa di China
- Kota Ini Lekat dengan Tukang Sayur Bermotor CBR-Ninja 250
- Ini Cara Perbaiki Kualitas Tidur Tanpa Konsumsi Obat
- 5 Makanan dan Minuman yang Tak Disarankan untuk Pengidap Bipolar
- Unik, Ada Masjid Full Color di Tengah Perkampungan Garut
- Melihat Mesin Pencetak Uang Kuno di Galeri Museum Peruri
- Bangkit Lagi, Hotel Bandung dan Saung Angklung Udjo Lakukan Kolaborasi
(IANnews.id) Iannews-Jakarta. Selain menawarkan wisata belanja dan kuliner, kawasan M Bloc juga menghadirkan sarana edukasi melalui Galeri Museum Peruri. Di sana, traveler dapat melihat koleksi mesin pencetak dan penghitung uang yang digunakan di awal masa kemerdekaan Indonesia.
Pembukaan Galeri Museum Peruri ini bersamaan dengan pembukaan M Bloc Market pada akhir pekan lalu. Museum ini dibuka di ruangan yang dulunya menjadi tempat percetakan uang pertama RI, yang kemudian difungsikan sebagai gudang.
Saat ini, gudang itu sudah dirombak menjadi museum kekinian. Di sana dipamerkan mesin-mesin kuno milik Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri).
Salah satu mesin yang dipamerkan bernama mesin handpress intaglio. Mesin ini dibuat pada abad ke-18 dan digunakan untuk mencetak uang untuk sampling persetujuan desain sebelum diproduksi dengan mesin cetak.
Mesin ini masih dioperasikan menggunakan tenaga manusia, lho. Caranya adalah dengan memutar kendali menggunakan tangan.
Nah, ciri khas hasil cetakan mesin ini adalah terasa menonjol jika diraba. Alat ini pertama kali diterima oleh Pertjetakan Kebajoran pada 1954.
Selain itu, ada pula mesin penghitung uang logam heemaf yang berasal dari Jerman. Mesin ini dibuat pada taun 1937 namun baru digunakan perusahaan negara Artha Yasa pada 1957-1975.
Galeri Museum Peruri
Pembukaan Galeri Museum Peruri ini bersamaan dengan pembukaan M Bloc Market pada akhir pekan lalu. Museum ini dibuka di ruangan yang dulunya menjadi tempat percetakan uang pertama RI, yang kemudian difungsikan sebagai gudang.
Saat ini, gudang itu sudah dirombak menjadi museum kekinian. Di sana dipamerkan mesin-mesin kuno milik Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri).
Salah satu mesin yang dipamerkan bernama mesin handpress intaglio. Mesin ini dibuat pada abad ke-18 dan digunakan untuk mencetak uang untuk sampling persetujuan desain sebelum diproduksi dengan mesin cetak.
Mesin ini masih dioperasikan menggunakan tenaga manusia, lho. Caranya adalah dengan memutar kendali menggunakan tangan.
Nah, ciri khas hasil cetakan mesin ini adalah terasa menonjol jika diraba. Alat ini pertama kali diterima oleh Pertjetakan Kebajoran pada 1954.
Selain itu, ada pula mesin penghitung uang logam heemaf yang berasal dari Jerman. Mesin ini dibuat pada taun 1937 namun baru digunakan perusahaan negara Artha Yasa pada 1957-1975.
Galeri Museum Peruri
- 1Menteri Koperasi dan UKM: KUR Rp 25 Juta tanpa Agunan
- 2BI: tekanan "administered prices" picu inflasi April
- 3Jasa keuangan ilegal marak, OJK perkuat Satgas Waspada Investasi
- 4Kunjungan Raja Salman, Pertamina Tawarkan Suplai Avtur ke Arab Saudi
- 5Harga minyak dunia bervariasi di perdagangan Asia
- 6Harga emas berjangka turun tajam