Indonesia Archipelago National Network - IANNnews.com

Business



Wall Street Anjlok, Bursa Asia Dibuka Melemah

Jumat,2014-03-14,08:54:23
Pialang sedang mengamati pergerakan saham di Tokyo Stock Exchange
(IANnews.id) (IANNnews) Jakarta - Indeks di pasar-pasar saham utama Asia bersiap pada aksi jual saham pada perdagangan Jumat 14 Maret 2014, menyusul sebagian besar saham di Bursa Wall Street ditutup anjlok.

Seperti diberitakan CNBC, selain ketegangan Ukraina yang makin meninggi. Sentimen negatif lain yakni munculnya tanda-tanda perlambatan ekonomi China.

Negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu baru-baru saja merilis penjualan ritel pada Februari yang melemah dari perkiraan sebelumnya, sehingga memicu kekhawatiran terkait kesehatan ekonomi China.

Indeks acuan di bursa Australia, S&P ASX 200 melemah 1 persen, terbebani oleh anjloknya saham-saham perusahaan tambang. Saham Rio Tinto merosot 3 persen, sementara saham BHP Billiton menurun 2 persen.

Sementara itu, perdagangan bursa berjangka Jepang diperkirakan akan memperpanjang kerugian pada penutupan perdagangan Kamis. Nikkei berjangka di  Osaka diperdagangan di level 14.370, sedangkan di Chicago diperdagangan pada level 14.360, lebih rendah dari penutupan indeks acuan bursa Jepang, Nikkei di level 14.815.

Pada penutupan perdagangan Kamis waktu New York, indeks Dow Jones Industrial Average sempat turun 255 poin dan ditutup anjlok 231,19 poin (1,4 persen) di level 16.108,89. Saham Pfizer memimpin penurunan dari semua saham blue-chip.

Sementara itu, indeks S & P 500 melemah 21,86 poin (1,2 persen) di level 1.846,34. Sedangkan indeks Nasdaq turun 62,91 poin (1,5 persen) ke level 4.260,42.

Investor Asia diperkirakan akan memfokuskan pada Bank of Japan yang akan merilis risalah kebijakan setelah pertemuan pembahasan kebijakan pada Februari. India juga akan merilis indeks harga grosir (WPI) untuk Februari.
Lihat Juga Lowongan Kerja Terbaru:
jobs-to-success