News Update
- Bali Mau Dibuka, Sandiaga Tampung Usulan Pelaku Wisata
- Potret Jembatan Kaca Tak Biasa di China
- Kota Ini Lekat dengan Tukang Sayur Bermotor CBR-Ninja 250
- Ini Cara Perbaiki Kualitas Tidur Tanpa Konsumsi Obat
- 5 Makanan dan Minuman yang Tak Disarankan untuk Pengidap Bipolar
- Unik, Ada Masjid Full Color di Tengah Perkampungan Garut
- Melihat Mesin Pencetak Uang Kuno di Galeri Museum Peruri
- Bangkit Lagi, Hotel Bandung dan Saung Angklung Udjo Lakukan Kolaborasi
Tokyo Stock Exchange.
(IANnews.id) Jakarta - Pasar saham Asia bervariasi pada awal perdagangan Jumat 2 Mei 2014. Para pelaku bursa bersikap hati-hati untuk membuat taruhan besar menjelang laporan data ketenegakerjaan AS yang bakal dirilis akhir pekan ini.
Seperti diberitakan CNBC, volume transaksi diperkirakan akan tipis karena akan menghadapi musim liburan. Pasar keuangan Tiongkok masih ditutup hingga Senin pekan depan. Sementara pasar Jepang dan Korea Selatan akan ditutup hari Senin dan Selasa diliburkan.
"Dengan sebagian besar bursa Eropa dan sejumlah bursa Asia tutup untuk libur May Day, AS memimpin arah pasar. Ditambah dengan Tiongkok masih lebur hari buruh, perdagangan cenderung mengacu posisi sebelum laporan payrolls AS untuk di luar sektor pertanian," ujar Evan Lucas, analis pasar dari IG.
Saham-saham di bursa Wall Street AS berfluktuasi pada sesi perdagangan Kamis atau sehari setelah indeks Dow Jones naik ke rekor tertinggi pada penutupan. Kondisi ini dipengaruhi investor yang mengambil pendekatan hati-hati menjelang laporan payrolls non-farm atau di luar sektor pertanian yang akan dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS.
Kalangan ekonom memperkirakan ada peningkatan rekrutmen pekerja menjadi 200.000 untuk bulan April, sehingga menjadi perbaikan moderat dari capaian bulan Maret yang tercatat sebanyak 192.000.
Data pada Kamis menunjukkan bahwa belanja konsumen melonjak di bulan Maret, sementara aktivitas pabrik bulan April meningkat dibanding bulan sebelumnya.
Indeks Nikkei di bursa Tokyo pagi ini melemah 0,2 persen. Indeks acuan pasar saham Jepang ini berada pada level perdagangan 14.449,38. Mata uang yen diperdagangkan pada level 102,2 terhadap dola AS.
Saham Sony turun 1,5 persen setelah memangkas proyeksi laba untuk ketiga kalinya dalam setahun.
Saham ritel menurun meskipun data menunjukkan belanja rumah tangga melonjak pada bulan Maret dan melebihi perkiraan sebelumnya. Antara lain saham Takashimaya turun 0,7 persen, sedangkan saham Daiei merosot 0,3 persen.
Saham Fast Retailing, yang merupakan operator jaringan butik Uniqlo, kehilangan hampir 1 persen menjelang penyampaian rilis data penjualan April.
Sementara itu, indeks S&P ASX 200 di bursa Sydney merosot 0,3 persen. Indeks patokan pasar saham Australia ini berada pada level perdagangan 5.430,40.
Saham bank investasi, Macquarie, turun 1,5 persen meskipun membukukan kenaikan 56 persen laba tengah tahunan.
Saham departemen store Myer kehilangan 3 persen setelah melaporkan penurunan total penjualan 0,9 persen pada kuartal ketiga.
Adapun indeks Kospi di bursa Seoul cenderung begerak mendatar. Indeks patokan pasar saham Korea Selatan ini kembali pada perdagangan tenang setelah libur Kamis pada level transaksi 1.960,86. Hal ini dipengaruhi investor bereaksi terhadap paket data ekonomi April.
Data yang dirilis Kamis menunjukkan surplus perdagangan pada bulan lalu, sementara harga konsumen naik pada laju paling pesat dalam delapan bulan terakhir.
Sektor teknologi mendapat kenaikan oaling tinggi dengan saham SK Hynix menguat 2,6 persen dan saham LG Display naik hampir 1 persen.
Seperti diberitakan CNBC, volume transaksi diperkirakan akan tipis karena akan menghadapi musim liburan. Pasar keuangan Tiongkok masih ditutup hingga Senin pekan depan. Sementara pasar Jepang dan Korea Selatan akan ditutup hari Senin dan Selasa diliburkan.
"Dengan sebagian besar bursa Eropa dan sejumlah bursa Asia tutup untuk libur May Day, AS memimpin arah pasar. Ditambah dengan Tiongkok masih lebur hari buruh, perdagangan cenderung mengacu posisi sebelum laporan payrolls AS untuk di luar sektor pertanian," ujar Evan Lucas, analis pasar dari IG.
Saham-saham di bursa Wall Street AS berfluktuasi pada sesi perdagangan Kamis atau sehari setelah indeks Dow Jones naik ke rekor tertinggi pada penutupan. Kondisi ini dipengaruhi investor yang mengambil pendekatan hati-hati menjelang laporan payrolls non-farm atau di luar sektor pertanian yang akan dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS.
Kalangan ekonom memperkirakan ada peningkatan rekrutmen pekerja menjadi 200.000 untuk bulan April, sehingga menjadi perbaikan moderat dari capaian bulan Maret yang tercatat sebanyak 192.000.
Data pada Kamis menunjukkan bahwa belanja konsumen melonjak di bulan Maret, sementara aktivitas pabrik bulan April meningkat dibanding bulan sebelumnya.
Indeks Nikkei di bursa Tokyo pagi ini melemah 0,2 persen. Indeks acuan pasar saham Jepang ini berada pada level perdagangan 14.449,38. Mata uang yen diperdagangkan pada level 102,2 terhadap dola AS.
Saham Sony turun 1,5 persen setelah memangkas proyeksi laba untuk ketiga kalinya dalam setahun.
Saham ritel menurun meskipun data menunjukkan belanja rumah tangga melonjak pada bulan Maret dan melebihi perkiraan sebelumnya. Antara lain saham Takashimaya turun 0,7 persen, sedangkan saham Daiei merosot 0,3 persen.
Saham Fast Retailing, yang merupakan operator jaringan butik Uniqlo, kehilangan hampir 1 persen menjelang penyampaian rilis data penjualan April.
Sementara itu, indeks S&P ASX 200 di bursa Sydney merosot 0,3 persen. Indeks patokan pasar saham Australia ini berada pada level perdagangan 5.430,40.
Saham bank investasi, Macquarie, turun 1,5 persen meskipun membukukan kenaikan 56 persen laba tengah tahunan.
Saham departemen store Myer kehilangan 3 persen setelah melaporkan penurunan total penjualan 0,9 persen pada kuartal ketiga.
Adapun indeks Kospi di bursa Seoul cenderung begerak mendatar. Indeks patokan pasar saham Korea Selatan ini kembali pada perdagangan tenang setelah libur Kamis pada level transaksi 1.960,86. Hal ini dipengaruhi investor bereaksi terhadap paket data ekonomi April.
Data yang dirilis Kamis menunjukkan surplus perdagangan pada bulan lalu, sementara harga konsumen naik pada laju paling pesat dalam delapan bulan terakhir.
Sektor teknologi mendapat kenaikan oaling tinggi dengan saham SK Hynix menguat 2,6 persen dan saham LG Display naik hampir 1 persen.
- 1Menteri Koperasi dan UKM: KUR Rp 25 Juta tanpa Agunan
- 2BI: tekanan "administered prices" picu inflasi April
- 3Jasa keuangan ilegal marak, OJK perkuat Satgas Waspada Investasi
- 4Kunjungan Raja Salman, Pertamina Tawarkan Suplai Avtur ke Arab Saudi
- 5Harga minyak dunia bervariasi di perdagangan Asia
- 6Harga emas berjangka turun tajam