Indonesia Archipelago National Network - IANNnews.com

Business



5 Makanan dan Minuman yang Tak Disarankan untuk Pengidap Bipolar

Rabu,2021-03-31,15:56:08
(IANnews.id) Iannews-Jakarta. Hari Bipolar Sedunia setiap tahunnya diperingati pada tanggal 30 Maret. Dikutip dari Psychiatry, gangguan bipolar merupakan kondisi yang disebabkan oleh gangguan otak.

Umumnya berdampak pada pengaruh suasana hati pasien. Rupanya, tidak hanya obat-obatan yang perlu dikonsumsi pengidap bipolar untuk mengatasi gangguannya.

Menurut penelitian, makanan tidak sehat juga dapat mempengaruhi perubahan suasana hati pengidap bipolar. Meski tidak ada makanan yang direkomendasikan khusus untuk pengidap bipolar, sejumlah makanan tertentu dapat membantu mencegah terjadinya perubahan suasana hati para pengidap bipolar.

Selain itu, seseorang yang bipolar memiliki kemungkinan tinggi terhadap kondisi kronis, seperti kelebihan berat badan atau obesitas.

Oleh sebab itu, penting bagi para pengidap kondisi bipolar untuk memilih jenis makanan yang tepat dan bermanfaat bagi kesehatannya.

"Menjaga pola makan sehat tidak hanya dapat mengurangi gejala bipolar, tetapi juga bisa mengurangi beban penyakit lainnya yang juga muncul bersamaan dengan bipolar," jelas Rachel Bergmans, PhD, MPH, peneliti di departemen psikiatri di University of Michigan Medical School di Ann Arbor, dikutip dari Everyday Health.

Terdapat banyak studi yang membuktikan pengaruh nutrisi terhadap kesehatan mental seseorang, termasuk perubahan suasana hati pengidap bipolar.

Salah satunya adalah studi yang diterbitkan pada September 2015 di Journal of Psychiatric Research yang menemukan bahwa makanan berlemak tertentu dapat menyebabkan kesehatan mental buruk dan disfungsi keseluruhan pada seseorang yang mengidap bipolar.

1. Kafein

Kafein merupakan penyebab bipolar dan gangguan yang sering kali tidak disadari. Gangguan tidur dapat menjadi pemicu perubahan mood pada pengidap bipolar. The National Sleep Foundation menyebutkan selain dapat mengganggu tidur, kafein juga dapat meningkatkan gangguan dan kecemasan. Pada orang bipolar, kafein dapat menyebabkan terjadi perubahan mood dan manik.
2. Alkohol

Alkohol dapat mempengaruhi perubahan suasana hati pengidap bipolar dan dapat memberikan pengaruh negatif terhadap pengobatannya, seperti disebutkan oleh National Alliance on Mental Illness (NAMI).

3. Konsumsi tinggi gula

Pola makan tinggi gula dapat menyebabkan seseorang susah mengontrol berat badan dan obesitas. Menurut studi yang diterbitkan pada Juni 2015 di jurnal Acta Psychiatrica Scandinavica, lemak pada perut juga dapat menyebabkan pengobatan menjadi kurang efektif. Jadi, jika seseorang yang bipolar menginginkan makanan manis, disarankan untuk makan buah.
4. Asupan garam

Pengidap bipolar yang mengonsumsi obat lithium disarankan untuk menjaga asupan garamnya, sebab adanya peningkatan atau penurunan asupan natrium secara mendadak dapat mempengaruhi kadar lithium. Menurut NAMI, seseorang yang mengonsumsi lithium harus menghindari diet rendah natrium dan dehidrasi. Karena hal tersebut dapat meningkatkan risiko keracunan lithium.
5. Membatasi konsumsi makanan lemak jenuh

Fiedorowicz menyarankan untuk mengikuti rekomendasi jantung sehat dari American Heart Association untuk membatasi jumlah lemak jenuh dan lemak trans pada pola makan. Artinya, kamu bisa menggantinya dengan protein tanpa lemak, produk susu rendah lemak, dan mengonsumsi lebih banyak buah, sayur, dan biji-bijian.
Lihat Juga Lowongan Kerja Terbaru:
jobs-to-success