News Update
- Bali Mau Dibuka, Sandiaga Tampung Usulan Pelaku Wisata
- Potret Jembatan Kaca Tak Biasa di China
- Kota Ini Lekat dengan Tukang Sayur Bermotor CBR-Ninja 250
- Ini Cara Perbaiki Kualitas Tidur Tanpa Konsumsi Obat
- 5 Makanan dan Minuman yang Tak Disarankan untuk Pengidap Bipolar
- Unik, Ada Masjid Full Color di Tengah Perkampungan Garut
- Melihat Mesin Pencetak Uang Kuno di Galeri Museum Peruri
- Bangkit Lagi, Hotel Bandung dan Saung Angklung Udjo Lakukan Kolaborasi
(IANnews.id) "
(IANNnews) Jakarta - Sebuah proyek siap mengembalikan bekas video game terburuk yang telah lama dikubur di dalam tanah. Game yang sedang dicari itu adalah video game ET (Extra Terrestrial) Atari 2600.
Game bertajuk petualangan ruang angkasa ini terkenal sebagai video game terburuk yang pernah ada, dianggap gagal laris di pasar tidak lama setelah diluncurkan, sekitar tiga dekade silam.
Video game itu merupakan salah satu video game jenis petualangan pertama yang dilisensikan pada film.
Fuel Entertainment, studio asal Kanada, dipercaya untuk melaksanakan proyek pencarian itu, dilansir BBC, 10 Juni 2013.
Perusahaan itu telah mengantungi izin untuk menggali kuburan video game itu di kawasan tempat pembuangan akhir di kota Alamogordo, New Mexico, AS.
Dikubur dalam Beton
Sekadar diketahui, game ET Atari 2600 yang dirilis pada masa Natal 1982 gagal menuai kesuksesan. Konsumen yang terlanjur membeli game itu kesal dengan kualitas game. Sulit dimainkan. Akhirnya, para konsumen mengembalikan video game itu.
Badai makin menerpa Fuel Entertainment. Pada waktu itu, Atari juga diterpa gelombang industri game PC yang saat itu mulai merebak.
Alhasil, pada September 1983, Atari selaku pengembang game, menguburkan jutaan catridge video game ET Atari 2600 itu di bawah beton pada tempat pembuangan akhir, di kawasan di New Mexico.
Studio yang berbasis di Ottawa Kanada dan Los Angeles serta Seattle, AS, itu memiliki waktu enam bulan untuk pencarian.
Pencarian video game itu diharapkan sukses, agar bertepatan dengan usia 30 tahun perusahaan.
""ET merupakan salah satu video game pertama yang berbasis kepemilikan berlisensi. Juga salah satu contoh publikasi berlebihan yang terawal dan menyedihkan dalam hiburan digital,"" ujar Mike Burn, CEO Fuel Entertainment.
Namun demikian, pihak Burn mengaku siap untuk menjalankan misi pencarian video game itu.
""Dengan turunnya persetujuan dari kota Alamogordo, saat ini kami sedang melihat ke depan untuk bergerak lebih lanjut dalam proses perencanaan dan persiapan,"" katanya.
Sebelumnya, Atari telah mengonfirmasi kuburan game itu di wilayah tempat pembuangan akhir. Untuk memperlancar pencarian, para wartawan dijauhkan dari lokasi penggalian.
Seorang warga yang tinggal sekitar situs penggalian, Joe Lewandowski, mengklaim jadi saksi penguburan video game Atari serta game lainnya, saat diratakan dan dikubur dalam beton.
Burn mengakui pencarian perusahaannya belum bisa memberikan bukti video game lawas itu.
""Kami tidak tahu persis apa yang akan kami temukan, tapi itu pasti akan menarik,"" ujarnya. "
Game bertajuk petualangan ruang angkasa ini terkenal sebagai video game terburuk yang pernah ada, dianggap gagal laris di pasar tidak lama setelah diluncurkan, sekitar tiga dekade silam.
Video game itu merupakan salah satu video game jenis petualangan pertama yang dilisensikan pada film.
Fuel Entertainment, studio asal Kanada, dipercaya untuk melaksanakan proyek pencarian itu, dilansir BBC, 10 Juni 2013.
Perusahaan itu telah mengantungi izin untuk menggali kuburan video game itu di kawasan tempat pembuangan akhir di kota Alamogordo, New Mexico, AS.
Dikubur dalam Beton
Sekadar diketahui, game ET Atari 2600 yang dirilis pada masa Natal 1982 gagal menuai kesuksesan. Konsumen yang terlanjur membeli game itu kesal dengan kualitas game. Sulit dimainkan. Akhirnya, para konsumen mengembalikan video game itu.
Badai makin menerpa Fuel Entertainment. Pada waktu itu, Atari juga diterpa gelombang industri game PC yang saat itu mulai merebak.
Alhasil, pada September 1983, Atari selaku pengembang game, menguburkan jutaan catridge video game ET Atari 2600 itu di bawah beton pada tempat pembuangan akhir, di kawasan di New Mexico.
Studio yang berbasis di Ottawa Kanada dan Los Angeles serta Seattle, AS, itu memiliki waktu enam bulan untuk pencarian.
Pencarian video game itu diharapkan sukses, agar bertepatan dengan usia 30 tahun perusahaan.
""ET merupakan salah satu video game pertama yang berbasis kepemilikan berlisensi. Juga salah satu contoh publikasi berlebihan yang terawal dan menyedihkan dalam hiburan digital,"" ujar Mike Burn, CEO Fuel Entertainment.
Namun demikian, pihak Burn mengaku siap untuk menjalankan misi pencarian video game itu.
""Dengan turunnya persetujuan dari kota Alamogordo, saat ini kami sedang melihat ke depan untuk bergerak lebih lanjut dalam proses perencanaan dan persiapan,"" katanya.
Sebelumnya, Atari telah mengonfirmasi kuburan game itu di wilayah tempat pembuangan akhir. Untuk memperlancar pencarian, para wartawan dijauhkan dari lokasi penggalian.
Seorang warga yang tinggal sekitar situs penggalian, Joe Lewandowski, mengklaim jadi saksi penguburan video game Atari serta game lainnya, saat diratakan dan dikubur dalam beton.
Burn mengakui pencarian perusahaannya belum bisa memberikan bukti video game lawas itu.
""Kami tidak tahu persis apa yang akan kami temukan, tapi itu pasti akan menarik,"" ujarnya. "
- 1Soal Dana Nasabah Hilang, Ini Kata BRI
- 2Jakarta Tak Diguyur Hujan Deras pada 12 Januari, Ini Penjelasan BMKG
- 3Andal Software luncurkan Andal PayMaster 2016
- 4Apple resmi rilis iPhone 6S dan iPhone 6S Plus
- 5Google Maps kini beri petunjuk layaknya orang Indonesia
- 6Google luncurkan dan perbaharui aplikasi Street View