News Update
- Bali Mau Dibuka, Sandiaga Tampung Usulan Pelaku Wisata
- Potret Jembatan Kaca Tak Biasa di China
- Kota Ini Lekat dengan Tukang Sayur Bermotor CBR-Ninja 250
- Ini Cara Perbaiki Kualitas Tidur Tanpa Konsumsi Obat
- 5 Makanan dan Minuman yang Tak Disarankan untuk Pengidap Bipolar
- Unik, Ada Masjid Full Color di Tengah Perkampungan Garut
- Melihat Mesin Pencetak Uang Kuno di Galeri Museum Peruri
- Bangkit Lagi, Hotel Bandung dan Saung Angklung Udjo Lakukan Kolaborasi
Techno
Jakarta Tak Diguyur Hujan Deras pada 12 Januari, Ini Penjelasan BMKG
Senin,2020-01-13,12:17:58

(IANnews.id)
Iannews-Jakarta. Pada Minggu (12/1) kemarin, langit Jakarta cenderung cerah. Tak ada hujan deras sebagaimana hari-hari sebelumnya. Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan kondisi tersebut persis dengan prakiraan cuaca yang telah dirilis.
"BMKG memprediksi mulai 11 Januari 2020, intensitas hujan di Jakarta Bogor Depok Tangerang (Jabodetabek) menurun," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, kepada wartawan, Senin (13/1/2020).
Dwikorita kemudian menunjukkan prediksi BMKG yang dirilis di akun Instagram resmi @infobmkg pada 8 Januari 2020. Akun Twitter resmi BMKG juga menyampaikan hal yang sama. Di situ disebutkan tanggal 11-12 Januari untuk Jabodetabek diprediksi hujan sudah mulai relatif berkurang ketimbang tanggal sebelumnya.
Intensitas hujan di Jabodetabek menurun karena karena Aliran Udara Basah (MJO/Madden Julian Oscillation) yang memicu hujan lebat sudah bergeser meninggalkan Jawa dan mulai masuk ke Kalimantan dan Sulawesi. Fenomena MJO juga sudah dijelaskan BMKG sejak 3 Januari lalu saat peluncuran Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
MJO diperkirakan dapat memicu intensitas hujan di wilayah Sumatera Barat hingga Sumatera Selatan, Jawa (termasuk Jabodetabek) pada tanggal 5 sampai 10 Januari. Tapi, aliran udara basah itu mulai masuk wilayah Indonesia Tengah (Kalimantan dan Sulawesi) pada 11 hingga 15 Januari, sehingga intensitas hujan di Jabodetabek mulai menurun," tutur Dwikorita.
Namun Dwikorita menyesalkan ada berita viral seolah-olah tanggal 12 Januari kemarin akan ada hujan besar. Padahal itu bukan prakiraan BMKG.
"Justru BMKG sempat diprotes kok prediksinya beda dengan Kedubes AS, karena BMKG memprediksi intensitas hujan tanggal 11 sampai dengan 12 Januari di Jabodetabek menurun, bertentangan dengan viral yang salah itu," ungkapnya.
Selain BMKG, Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta merilis peringatan perihal hujan lebat. Menurut Dwikorita, Kedubes AS juga memprakirakan hujan akan berlalu pada 12 Januari, namun tafsiran viralnya menyatakan akan ada hujan lebat pada 12 Januari kemarin. Namun demikian, prakiraan Kedubes AS bukan berasal dari BMKG meski tidak bertentangan satu sama lain.
Pihak yang menyebarkan viral tersebut salah menerjemahkan info Weather Alert dari Kedubes AS, yang harusnya tertulis 'through' artinya 'sampai dengan' tapi diterjemahkan 'pada' 12 Januari," tutur Dwikorita.
- 1Soal Dana Nasabah Hilang, Ini Kata BRI
- 2Jakarta Tak Diguyur Hujan Deras pada 12 Januari, Ini Penjelasan BMKG
- 3Andal Software luncurkan Andal PayMaster 2016
- 4Apple resmi rilis iPhone 6S dan iPhone 6S Plus
- 5Google Maps kini beri petunjuk layaknya orang Indonesia
- 6Google luncurkan dan perbaharui aplikasi Street View