News Update
- Bali Mau Dibuka, Sandiaga Tampung Usulan Pelaku Wisata
- Potret Jembatan Kaca Tak Biasa di China
- Kota Ini Lekat dengan Tukang Sayur Bermotor CBR-Ninja 250
- Ini Cara Perbaiki Kualitas Tidur Tanpa Konsumsi Obat
- 5 Makanan dan Minuman yang Tak Disarankan untuk Pengidap Bipolar
- Unik, Ada Masjid Full Color di Tengah Perkampungan Garut
- Melihat Mesin Pencetak Uang Kuno di Galeri Museum Peruri
- Bangkit Lagi, Hotel Bandung dan Saung Angklung Udjo Lakukan Kolaborasi
bayi kembar pertama yang lahir di Amerika Serikat dan bertahan hidup, ditunjukkan dalam foto dari Kebun Binatang Atlanta dan dirilis ke Reuters.
(IANnews.id) Washington - Smithsonian National Zoological Park pada
Rabu (26/8) mengumumkan di Washington bahwa dari dua anak panda yang
dilahirkan akhir pekan lalu, satu anak panda yang terkecil mati.
Setelah semalam bersama induknya Mei Xiang, yang berumur 17 tahun, anak panda yang lebih kecil --dengan berat tiga ons-- menjadi makin lemah pada Rabu pagi. Anak panda tersebut mengalami kesulitan bernafas, kata Kepala Dokter Hewan di kebun binatang itu, Donald Neiffer, dalam satu taklimat.
"Meskipun upaya keras dilancarkan oleh staf kami, yang berdedikasi, kami tak bisa mengubah keadaan," kata Neiffer, dikutip dari Xinhua Kamis pagi. Ia menambahkan kematian anak panda tersebut berjalan cepat.
Sementara itu anak panda yang lebih besar --yang dilahirkan lebih dulu-- kelihatannya menjadi "kuat, kuat, dan berprilaku normal". Anak panda tersebut kini bersama induknya, kata beberapa pejabat kebun binatang itu.
Kejadian tersebut bukan pertama kali di kebun binatang tersebut. Pada 2013, Mei Xiang, salah satu panda raksasa dewasa yang tiba di Washington dari Tiongkok pada 6 Desember 2000, melahirkan anak yang mati saat dilahirkan. Pada 2012, panda raksasa tersebut melahirkan anak yang mati enam hari kemudian.
Jika anak panda yang lebih bisa bertahan hidup, hewan tersebut akan menjadi anak panda ketiga dari Mei Xiang yang bertahan hidup. Mei Xiang melahirkan anak pertamanya --Tai Shan-- pada 9 Juli 2005 dan kemudian anak keduanya, Bao Bao, pada 23 Agustus 2013.
Setelah semalam bersama induknya Mei Xiang, yang berumur 17 tahun, anak panda yang lebih kecil --dengan berat tiga ons-- menjadi makin lemah pada Rabu pagi. Anak panda tersebut mengalami kesulitan bernafas, kata Kepala Dokter Hewan di kebun binatang itu, Donald Neiffer, dalam satu taklimat.
"Meskipun upaya keras dilancarkan oleh staf kami, yang berdedikasi, kami tak bisa mengubah keadaan," kata Neiffer, dikutip dari Xinhua Kamis pagi. Ia menambahkan kematian anak panda tersebut berjalan cepat.
Sementara itu anak panda yang lebih besar --yang dilahirkan lebih dulu-- kelihatannya menjadi "kuat, kuat, dan berprilaku normal". Anak panda tersebut kini bersama induknya, kata beberapa pejabat kebun binatang itu.
Kejadian tersebut bukan pertama kali di kebun binatang tersebut. Pada 2013, Mei Xiang, salah satu panda raksasa dewasa yang tiba di Washington dari Tiongkok pada 6 Desember 2000, melahirkan anak yang mati saat dilahirkan. Pada 2012, panda raksasa tersebut melahirkan anak yang mati enam hari kemudian.
Jika anak panda yang lebih bisa bertahan hidup, hewan tersebut akan menjadi anak panda ketiga dari Mei Xiang yang bertahan hidup. Mei Xiang melahirkan anak pertamanya --Tai Shan-- pada 9 Juli 2005 dan kemudian anak keduanya, Bao Bao, pada 23 Agustus 2013.
- 1Kasus Covid-19 Pertama, Masyarakat Jangan Panik
- 2Langit Uni Eropa Haram Diterbangi Boeing 737 Max 8
- 3Emas turun setelah ketegangan AS-Korut berkurang
- 4Satu anak panda mati di kebun binatang nasional di washington:
- 5UNICEF: 1,8 juta anak kekurangan gizi di Yaman
- 6Pengadilan perintahkan Belanda percepat penurunan emisi