News Update
- Bali Mau Dibuka, Sandiaga Tampung Usulan Pelaku Wisata
- Potret Jembatan Kaca Tak Biasa di China
- Kota Ini Lekat dengan Tukang Sayur Bermotor CBR-Ninja 250
- Ini Cara Perbaiki Kualitas Tidur Tanpa Konsumsi Obat
- 5 Makanan dan Minuman yang Tak Disarankan untuk Pengidap Bipolar
- Unik, Ada Masjid Full Color di Tengah Perkampungan Garut
- Melihat Mesin Pencetak Uang Kuno di Galeri Museum Peruri
- Bangkit Lagi, Hotel Bandung dan Saung Angklung Udjo Lakukan Kolaborasi
(IANnews.id)
Iannews-Jakarta. Greysia Polii/Apriyani Rahayu akhirnya mencicipi gelar pertamanya di Indonesia. Mereka merebut gelar Daihatsu Indonesia Masters 2020 setelah melewati pusing kepala dan mata kunang-kunang.
Laga final antara Greysia/Apriyani melawan Maiken Fruegaard/Sara Thygesen di Istora, Senayan, Minggu (19/1/2020) berlangsung ketat sejak awal.
Ganda putri Indonesia itu habis-habisan untuk meraih poin demi memaksa rubber game setelah sempat kehilangan gim pertama. Greysia/Apriyani akhirnya menang 18-21, 21-11, 23-22 setelah bertanding selama satu jam 20 menit.
"Jujur sejujurnya kami lelah sekali, pusing kepalanya, mata kunang-kunang, campur aduk sekali rasanya bisa menang pertama kali di Istora. Sebab, dari awal kami tak memikirkan hasil, apakah menang atau harus runner up, kami berusaha untuk memperbaiki performa kami," kata Greysia.
"Kalau mau komentar tentang pertandingan tadi kami sedikit tertekan dan tak bisa main lepas. Beda dengan Denmark yang bermain sangat enjoy, padahal tidak ada yang mendukung, hanya mereka sendiri dan pelatihnya. Kami mencoba ambil hal positif itu dari mereka, makanya saat di gim kedua kami coba mengembalikkan keadaan bagaimana pun caranya," sambungnya.
"Tadi pun pelatih ngomong apa, kami iya, iya saja. Kami sudah tidak mendengar karena terbawa sorakan, kepala sakit, ya yang penting bola masuk saja. Jadi energinya harus tetap on terus," Greysia mengungkapkan.
Apriyani, yang berusaha membendung air matanya, merasa takjub bisa juara di Daihatsu Indonesia Masters untuk kali pertama.
"Alhamdulillah kami tidak menyangka. Saya berkaca waktu tahun lalu, saya dan Kak Greysia terpuruk banget dengan cara kami keluar dari masalah kami. Bagaimana kami mau juara, maju, tahun lalu itu sangat-sangat terpuruk. Alhamdulillah di rumah sendiri, Indonesia, kami bisa menemukan perfoma terbaik kami," Apriyani sembari menyeka air matanya.
"Gelar ini bukan buat kami, tapi buat pelatih, Indonesia, ganda putri sehingga kami bisa memberikan yang terbaik dari keikhlasan kami berdua bisa memberikan yang terbaik," Greysia menimpali.
- 1Bale Vs Zidane Memanas, Statistik Keduanya Dibandingkan
- 2Timnas U-19 Indonesia kalahkan Thailand 3-0
- 3Lorenzo dan Rossi siap bertarung di `katedral`
- 4Duo Argentina tersangka korupsi FIFA dikurung tahanan rumah
- 5Napoli kontrak kiper Reina dari Bayern Munich
- 6Ruben Loftus-Cheek tidak ciut dengan kritik Mourinho