News Update
- Bali Mau Dibuka, Sandiaga Tampung Usulan Pelaku Wisata
- Potret Jembatan Kaca Tak Biasa di China
- Kota Ini Lekat dengan Tukang Sayur Bermotor CBR-Ninja 250
- Ini Cara Perbaiki Kualitas Tidur Tanpa Konsumsi Obat
- 5 Makanan dan Minuman yang Tak Disarankan untuk Pengidap Bipolar
- Unik, Ada Masjid Full Color di Tengah Perkampungan Garut
- Melihat Mesin Pencetak Uang Kuno di Galeri Museum Peruri
- Bangkit Lagi, Hotel Bandung dan Saung Angklung Udjo Lakukan Kolaborasi
Techno
Sidak Karantina Paramedis RSUD Banten, Dewan Temukan Kamar Diisi Puluhan Orang
Kamis,2020-04-02,14:26:47
(IANnews.id)
Iannews-Jakarta. Anggota DPRD Banten Fitron Nur Ikhsan melakukan sidak ke tempat karantina paramedis RSUD Banten di Gedung Pendopo lama. Miris, paramedis RSUD Banten yang menangani pasien Covid-19 itu berada dalam satu kamar dengan kapasitas 25 orang. Mereka tidur beralaskan kasur yang dijejerkan di lantai.
Fitron mengatakan sidak dilakukan pada Kamis (2/4/2020) dini hari tadi. Ada sekitar 90 orang yang tinggal di gedung di Jalan Brigjen KH Sam'un itu.
"Ada bangsal isi 25 orang berjejer, enggak standar protokol dalam ruang. Enggak semua yang terpapar mengeluarkan gejala, kalau seandainya mereka pakai APD di RS, lalu ada yang terpapar, dia enggak tahu terpapar atau tidak karena enggak ada gejala, pulang ke karantina tempat berkerumun, berbaris bangsal begitu. Kalau ketularan satu ketularan semua," kata Fitron saat dihubungi melalui seluler di Serang.
Ia menyampaikan bahwa fasilitas di gedung itu memang bagus. Paramedis juga nyaman dengan diberikannya makan dan vitamin yang cukup. Tapi ia menilai mereka harusnya tinggal secara terpisah.
"Di karantina mereka berkerumun, kalau satu terpapar, memang tidak menulari yang di rumah, seluruh tenaga medis, paramedis kita langsung kena semua," papar anggota Komisi V DPRD Banten ini.
Fitron menilai Pemprov Banten belum optimal dalam pelaksanaan melawan wabah Corona di Banten dengan anggaran ratusan miliar. Padahal paramedis dan tenaga medis sebagai garda terdepan untuk penanggulangan virus harusnya tinggal di lokasi yang lebih layak misakan di hotel.
"Kita harus menjamin keamanan para tenaga medis dan paramedis rujukan Covid-19," katanya.
Rencananya, atas temuan di lapangan, pada hari Senin (6/4) Komisi V akan memanggil Dinas Kesehatan mengenai hal ini.
- 1Soal Dana Nasabah Hilang, Ini Kata BRI
- 2Jakarta Tak Diguyur Hujan Deras pada 12 Januari, Ini Penjelasan BMKG
- 3Andal Software luncurkan Andal PayMaster 2016
- 4Apple resmi rilis iPhone 6S dan iPhone 6S Plus
- 5Google Maps kini beri petunjuk layaknya orang Indonesia
- 6Google luncurkan dan perbaharui aplikasi Street View