News Update
- Bali Mau Dibuka, Sandiaga Tampung Usulan Pelaku Wisata
- Potret Jembatan Kaca Tak Biasa di China
- Kota Ini Lekat dengan Tukang Sayur Bermotor CBR-Ninja 250
- Ini Cara Perbaiki Kualitas Tidur Tanpa Konsumsi Obat
- 5 Makanan dan Minuman yang Tak Disarankan untuk Pengidap Bipolar
- Unik, Ada Masjid Full Color di Tengah Perkampungan Garut
- Melihat Mesin Pencetak Uang Kuno di Galeri Museum Peruri
- Bangkit Lagi, Hotel Bandung dan Saung Angklung Udjo Lakukan Kolaborasi

Dino Patti Djalal
(IANnews.id) Jakarta - Peserta konvensi Capres Partai Demokrat Dino Patti Djalal mengatakan setelah masa pemerintahan SBY berakhir 2014, rakyat akan memberi apresiasi lebih dan menilainya sebagai era terbaik dalam sejarah Indonesia modern.
Meskipun dalam perjalanannya SBY banyak menerima kritikan, menurut Dino dalam rilis yang diterima Antara, Kamis, itu hanyalah dinamika biasa yang terjadi dalam sebuah negara demokrasi.
Sebagai seorang mantan duta besar yang sering berinteraksi dengan banyak diplomat dari berbagai negara, Dino mempunyai kisah sendiri bagaimana orang luar negeri memandang Indonesia.
Menurut Dino, penilaian orang luar negeri terhadap Indonesia sekarang sudah jauh lebih positif dibanding era reformasi tahun 1998. Indonesia sekarang disebut Dino sudah dipandang sebagai teladan dalam urusan demokrasi oleh orang-orang di luar negeri.
"Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia bisa membuktikan bahwa Islam, demokrasi, dan modernitas bisa berjalan bersama," katanya.
Dijelaskan Dino, di saat banyak negara dirundung konflik yang berkepanjangan, seperti di Suriah, Mesir, dan Thailand, situasi politik di Indonesia tetap stabil.
Malah, katanya, perekonomian Indonesia tumbuh sekitar 6 persen dan menjadi yang terbesar kedua di Asia setelah Cina.
"Melihat konflik di Suriah dan Thailand, teman-teman diplomat negara lain justru berharap agar kedua negara itu bisa menyelesaikan konflik dengan mencontoh Indonesia," katanya di hadapan tiga ratusan santri Nurul Haramain Nusa Tenggara Barat.
Dino menambahkan, dengan aktif di berbagai forum internasional, Indonesia sekarang sudah berada di garis terdepan pergaulan antar bangsa.
Sementara itu, Dino berada di NTB sejak Selasa (14/4) dalam rangka safari gagasan Nasionalisme Unggulnya. Kampus dan pesantren adalah sebagian tempat yang dikunjungi Dino selama di NTB.
Meskipun dalam perjalanannya SBY banyak menerima kritikan, menurut Dino dalam rilis yang diterima Antara, Kamis, itu hanyalah dinamika biasa yang terjadi dalam sebuah negara demokrasi.
Sebagai seorang mantan duta besar yang sering berinteraksi dengan banyak diplomat dari berbagai negara, Dino mempunyai kisah sendiri bagaimana orang luar negeri memandang Indonesia.
Menurut Dino, penilaian orang luar negeri terhadap Indonesia sekarang sudah jauh lebih positif dibanding era reformasi tahun 1998. Indonesia sekarang disebut Dino sudah dipandang sebagai teladan dalam urusan demokrasi oleh orang-orang di luar negeri.
"Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia bisa membuktikan bahwa Islam, demokrasi, dan modernitas bisa berjalan bersama," katanya.
Dijelaskan Dino, di saat banyak negara dirundung konflik yang berkepanjangan, seperti di Suriah, Mesir, dan Thailand, situasi politik di Indonesia tetap stabil.
Malah, katanya, perekonomian Indonesia tumbuh sekitar 6 persen dan menjadi yang terbesar kedua di Asia setelah Cina.
"Melihat konflik di Suriah dan Thailand, teman-teman diplomat negara lain justru berharap agar kedua negara itu bisa menyelesaikan konflik dengan mencontoh Indonesia," katanya di hadapan tiga ratusan santri Nurul Haramain Nusa Tenggara Barat.
Dino menambahkan, dengan aktif di berbagai forum internasional, Indonesia sekarang sudah berada di garis terdepan pergaulan antar bangsa.
Sementara itu, Dino berada di NTB sejak Selasa (14/4) dalam rangka safari gagasan Nasionalisme Unggulnya. Kampus dan pesantren adalah sebagian tempat yang dikunjungi Dino selama di NTB.
- 1Sekolah Indonesia di Kuala Lumpur doa bersama jelang UN
- 2Festival "kue bulan" hadir di Jakarta
- 3BI: masyarakat jangan panik berlebihan terhadap pelemahan rupiah
- 4Pemprov DKI suntik modal Jakpro Rp7,7 triliun
- 5PT MRT: mesin bor terowongan tiba di Jakarta
- 6Sys NS sarankan SBY berkiprah di tingkat internasional