News Update
- Bali Mau Dibuka, Sandiaga Tampung Usulan Pelaku Wisata
- Potret Jembatan Kaca Tak Biasa di China
- Kota Ini Lekat dengan Tukang Sayur Bermotor CBR-Ninja 250
- Ini Cara Perbaiki Kualitas Tidur Tanpa Konsumsi Obat
- 5 Makanan dan Minuman yang Tak Disarankan untuk Pengidap Bipolar
- Unik, Ada Masjid Full Color di Tengah Perkampungan Garut
- Melihat Mesin Pencetak Uang Kuno di Galeri Museum Peruri
- Bangkit Lagi, Hotel Bandung dan Saung Angklung Udjo Lakukan Kolaborasi
(IANnews.id)
Iannews-Jakarta. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatatkan laba bersih Rp 12,9 triliun di semester I-2019, tumbuh 12,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 11,4 triliun.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menjelaskan laba bersih ini ditopang dari pendapatan operasional bank Rp 34,2 triliun tumbuh 16,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 29,5 triliun.
"Pendapatan bunga bersih Rp 24,6 triliun tumbuh 13,1% dibanding tahun sebelumnya, kemudian pendapatan operasional Rp 9,6 triliun naik 24,5% dibandingkan semester I 2018," kata Jahja dalam konferensi pers di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (24/7/2019).
Jahja menjelaskan saat ini mulai ada pemulihan kredit investasi sejak 2018 dan terus berlanjut pada semester pertama 2019. Hal ini disebut merupakan indikator positif bagi iklim usaha dan ekonomi jangka panjang.
Untuk penyaluran kredit tercatat Rp 565,2 triliun tumbuh 11,5%. Dengan komposisi kredit korporasi Rp 219,1 triliun, kredit komersial dan UKM Rp 189,2 triliun.
Sementara itu untuk kredit konsumer Rp 152 triliun. Pada portofolio kredit konsumer kredit beragun properti Rp 90,7 triliun. Sedangkan untuk kendaraan bermotor Rp 48,2 triliun dipengaruhi oleh penurunan pembiayaan kendaraan roda dua. "Untuk saldo outstanding kartu kredit Rp 13,1 triliun tumbuh 6%, dan pembiayaan syariah Rp 4,9 triliun tumbuh 4,3%," kata dia.
Perolehan dana pihak ketiga (DPK) tercatat Rp 673,9 triliun tumbuh 8,6%. Dengan komposisi current account saving account (CASA) Rp 510,4 triliun tumbuh 5,95% dibanding tahun sebelumnya. Kemudian deposito Rp 163,5 triliun.
Rasio kecukupan modal BCA tercatat 23,6% dan loan to deposit ratio (LDR) 79%. "BCA menerapkan prinsip kehati-hatian dan berinovasi untuk perubahan perilaku nasabah dan pertumbuhan e-commerce," jelas dia.
- 1Menteri Koperasi dan UKM: KUR Rp 25 Juta tanpa Agunan
- 2BI: tekanan "administered prices" picu inflasi April
- 3Jasa keuangan ilegal marak, OJK perkuat Satgas Waspada Investasi
- 4Kunjungan Raja Salman, Pertamina Tawarkan Suplai Avtur ke Arab Saudi
- 5Harga minyak dunia bervariasi di perdagangan Asia
- 6Harga emas berjangka turun tajam